Sabang 16: The Modern 'Warkop'
6:22 PM
Venue: Jl. KH. Agus Salim (Sabang) no. 16b Jakarta Pusat
Open daily: Monday-Sunday, 07.00-23.00 wib
Sudah cukup lama gue pengen nyoba kafe ini karena
cukup banyak yang menyebut kafe ini di timeline twitter (you can follow too, @sabang16), since salah satu pemilik kafe ini adalah Timothy Marbun, itu lho salah satu news anchor MetroTV, yang sekarang
di KompasTV juga.
Kesan pertama saat memasuki kafe yang terletak di Sabang no. 16B (tepat di sebelah Kopi Tiam Sabang) ini adalah "kecil banget tempatnya". Dalam ruangan terdapat sekitar empat table yang dapat diisi oleh masing-masing empat orang dan empat table yang dapat diisi oleh masing-masing tiga orang (correct me if I'm wrong). Lalu, di luar (buat pengunjung yang merokok atau karena no more available table inside) terdapat satu long table dengan tiga kursi di depannya.
Kesan pertama saat memasuki kafe yang terletak di Sabang no. 16B (tepat di sebelah Kopi Tiam Sabang) ini adalah "kecil banget tempatnya". Dalam ruangan terdapat sekitar empat table yang dapat diisi oleh masing-masing empat orang dan empat table yang dapat diisi oleh masing-masing tiga orang (correct me if I'm wrong). Lalu, di luar (buat pengunjung yang merokok atau karena no more available table inside) terdapat satu long table dengan tiga kursi di depannya.
Dekorasi Sabang 16 didominasi oleh warna maroon, broken white, dan dark brown. Pada temboknya terpajang banyak foto-foto klasik dalam warna hitam putih, beberapa foto yang gue inget adalah foto pasangan dari yang muda sampai tua. Manis sekali. Selain foto-foto itu, banyak pajangan klasik lainnya, seperti radio tua dan beberapa produk-produk lama, yang disandingkan dengan produk baru. Terdapat juga buku-buku sejenis novel, tapi kurang tahu juga itu hanya untuk dipajang atau bisa dibaca juga.
Biarpun kecil dan terhitung baru, tapi coffee shop ini
sudah dilengkapi wifi kok (password tanyakan langsung ke waiters/waitress), dan
juga terdapat banyak extension, so bisa banget berlama-lama di Sabang 16.
Biarpun kecil, terdapat toilet kok di sini, bersih pula. So, untuk masalah
store bisa disimpulkan “Kecil, sih, tapi maksimal” :p
Beralih ke menu. Sesuai dengan taglinenya “Kopi
dan Srikaya”, andalan tempat ini adalah dua itu. Untuk kopi, jangan pikir lo
akan menemukan kopi umum macam di kebanyakan coffee shop (espresso, macchiato, dan teman-temannya) karena yang disediakan di tempat ini adalah
kopi-kopi Indonesia (yah dilihat dari nama sih, tebak-tebak itu kopi
Indonesia); Aceh Gayo, Sumatra Lintong, Sidikalang, Bali Kintamani, Toraja Kalosi, dan Papua Nabire yang ke semua termasuk jenis kopi strong (terutama
kalau order yang fresh coffee alias tubruk), buat yang suka kopi tapi nggak
kuat sama kopi strong bisa pilih menu
tetes ala Vietnam atau Cappucino atau Hazelnut, jadi akan ditambah semacam susu
atau cream biar nggak terlalu strong. Tapi, serunya kopinya lo bisa pilih mau
apa Aceh, Papua, Sidakalang, dll. Lalu, buat kalian yang nggak suka kopi,
jangan sedih karena Sabang 16 juga menyediakan berbagai minuman non coffee; tea
(English Breakfast, Earl Grey, Chamomile, Pepermint, dll), juice, root beer,
sarparilla, sampai beer.
Sarsaparilla |
Pisang Bakar |
Aceh Gayo tetes ala Vietnam |
English Breakfast |
Roti Panggang Srikaya |
Hazelnut Coffee |
Untuk menu makanan, ini yang menurut gue menarik
karena menu makanan yang mereka sediakan nggak beda jauh sama warung kopi
pinggir jalan; mie rebus, roti panggang, ada juga pisang panggang, tapi
ditambah menu-menu wajib kafe modern pada umumnya; chicken wings, sosis
kentang, nasi tim ayam, es krim, dll. So, dari segi menu gue menyimpulkan
Sabang 16 adalah wujud modern dari sebuah warkop. Gue suka karena berbeda sama
kebanyakan coffee shop di Jakarta. It will be better if the place is bigger.
Range harga:
Drink : mostly Rp 16.000
Food : starts from Rp 14.000
Dessert : starts from Rp 10.000
See, nggak akan menguras kantong dalem-dalem
Selamat mencoba Sabang 16.
Cheers and Beer,
Lisnaadwi
0 Comments