Birdcage: Sweet Place on the Corner
3:28 PM
Venue : Jalan Wijaya IX no.23, Kebayoran, Jakarta Selatan
021-7392430
Open : 07.00 – 23.00 (weekdays) dan 07.00 – 00.00
(weekend)
Di hari random itu, secara random gue dan
beberapa teman mengunjungi tempat ini. Sebelumnya galau setengah mati
mau kongkow dimana. Lalu, tercetuslah ide Birdcage, sebuah resto dengan konsep
Bar and Lounge di Wijaya dan meluncurlah kami ke sana .
Kesan pertama kami saat sampai di tempat ini
adalah: ROMANTIS parah. Bagian depan bangunan Birdcage ditutupi oleh
pohon-pohon besar yang dihiasi oleh kandang-kandang burung digunakan sebagai
lampion.
Birdcage terdiri dari tiga lantai. Lantai satu
didominasi oleh warna pink cantik, terdiri dari bar, resto, dan terrace. Lantai
satu ini lebih cocok untuk mereka yang berpasangan karena sebagian besar meja
hanya terdiri dari empat kursi. Dan sepertinya Cuma untuk sekedar sarapan,
makan siang, atau ngopi.
Lantai dua, nampaknya diperuntukkan bagi
pengunjung yang datang dengan jumlah lebih besar dilihat dari beberapa meja dan
dikelilingi kursi kayu panjang, lalu beberapa sofa hitam besar, dan meja-meja
dengan kursi empat. Konsep dari lantai dua ini lebih ke lounge, walaupun
terdapat bar kecil juga. Cocok untuk meeting atau sekedar gathering keluarga. Berbeda dengan lantai satu, lantai dua didominasi oleh
warna cokelat dan hitam, dan di satu sisi yang dikelilingi dengan kaca.
Lalu, terdapat satu lantai lagi, lantai tiga
yang letaknya seperti di loteng. Tapi berhubung gue dapetnya di lantai dua dan
enggan melihat-lihat ke lantai tiga, jadi gue nggak bisa menjelaskan secara
detil isi dari lantai 3. Tapi, dari review yang gue baca langit-langit lantai
tiga Birdcage ini dihiasi dengan banyak kandang-kandang burung. Aaaaah~ jadi
penasaran pengen ke sana
lagi.
Kalau mau ngomongin masalah arsitektur atau
interior dari Birdcage, nggak akan ada habisnya kayaknya. Tempat ini begitu
homey, suasana yang tercipta begitu menyenangkan, membuat gue dan teman-teman
gue betah berlama-lama di sana .
Tapi, kalau tujuan datang ke Birdcage bukan untuk pacaran, meeting, dan
semacamnya, dijamin akan mengalami yang kami alami; mati gaya . Lalu, diputuskanlah beli kartu remi dan
melewati sore mendung temaram itu dengan main capsah. Jadi, gue sarankan, kalau
untuk sekedar coba-coba sama temen segeng, bawalah seperangkat alat permainan
kalian.
Suasana homey itu bertambah jadi seru ketika
lounge mulai terlihat dipersiapkan untuk sebuah pertunjukkan live band. Dan
semakin ramai dan riuh ketika band tersebut mulai menghajar pengunjung dengan
lagu-lagu romantis malam mingguan. Sekali lagi, bikin yang dateng nggak sama
pacarnya jadi iri dan kangen pacar tiba-tiba.
Selain suasana, hal lain yang gue suka dari
Birdcage adalah toilet. Toilet di tempat ini baguuuuus. Terutama toilet di
lantai 2. Sebenarnya hanya sebuah bilik kecil, tetapi dikelilingi kaca seukuran
badan yang menimbulkan efek ruangan menjadi lebih besar. Tapi agak gimana gitu
juga sih, saat buang air kanan-kiri-depan-belakang muka semua. Kecil, tapi
bagus menurut gue.
Kelemahan dari tempat ini dan menurut gue fatal
adalah menu yang disediakan. Gue nggak nyobain semua menu, hanya beberapa;
cappuccino, latte, earl grey tea, dan iced blended coffee, yang kesemua minuman
itu rasanya biasa aja, standar. Untuk makanan, yang kami pesen itu Pizza Meat
Lover yang juga agak kurang rasanya; kurang pedes dan terlalu asem, plus bagian
rotinya agak terlalu keras.
Kelemahan lainnya adalah pelayanannya yang agak
lambat dan kurang tegas. Gue dan temen gue bertanya ke salah satu waitress
apakah meja putih di tengah-tengah kami bisa dipindah, dua kali nanya tapi
keduanya ditinggalin gitu aja. Ya kalo emang nggak bisa, ya bisa kali
ngomong, kami cukup nungguin juga kali. Well, kelambatan dalam melayani ini
bisa dimaklumi karena pengunjung malam itu rame banget. Bahkan sampai orang,
yang dari look-nya tidak terlihat seperti waiters/waitress aja ikut
ngangkat-ngangkat nampan.
Agak disayangkan aja, sih, karena dari konsep
tempat dan suasana tuh udah juara banget. Tapi gue ngerasa kayak nggak didukung
sama menu yang ada. Nggak salah sih menunya, tapi coba ditingkatkan lagi
kualitas rasanya. Sediain makanan dan minuman yang khas Birdcage, please.
Untuk range harga, gue agak ragu karena gue
nggak bener-bener merhatiin satu-satu. Yang jelas beverage itu kisaran Rp
25.000-75.000. Lalu untuk Pizza yang keinget di gue itu antara Rp
55.000-69.000. Mohon, buat siapapun yang lebih tau dari gue untuk share info
lagi ya di komen ;)
Over all, gue suka banget sama Birdcage. Buat
yang ingin nyari suasana, atmosphere, tempat ini JUARA banget. Kalau untuk
beverage, coba cari beverage kategori ‘Virgin’ dan pilih minuman dengan nama
Yoghurt Candy, kalau dibandingin sama cappuccino, latte, tea, dan ice blended
coffee, Yoghurt Candy JUARA banget. Seger banget. Untuk menu lainnya, silakan
langsung datang dan coba-coba icip-icip sendiri.
Oh iya, saran gue kalau mau dateng ke Birdcage
lebih baik di hari kamis, jumat, dan sabtu karena hari itu Birdcage ada Live Band. Lalu, ada baiknya reserve tempat sebelum ke sana ,
untuk make sure aja kalau kalian dapet tempat, jauh-jauh dateng ternyata penuh kan sedih juga.
So, silakan
dinikmati sendiri sensasi kongkow di Birdcage.
-- Picture courtesy of ADHITYA RAMADHAN
Cheers and Beer,
Lisnaadwi
0 Comments